PERFORMANSI JARINGAN
Network performance monitoring yaitu proses menganalisis dan mengevaluasi kinerja jaringan komputer secara rutin dan memiliki persamaan dengan network monitoring.Network performance monitoring (NPM) menurut Techopedia adalah kegiatan atau proses untuk menganalisis, melacak, melaporkan, dan mengevaluasi kinerja jaringan komputer yang dilakukan secara rutin. Sehingga administrator jaringan dapat melacak kualitas dan kinerja layanan jaringan secara keseluruhan dan jaringan yang mendasarinya. Masih dalam artikel yang dimuat oleh techopedia, proses ini biasanya dilakukan menggunakan perangkat lunak maupun alat network performance monitoring yang memberikan metric ke dalam jaringan.
Network performance monitoring itu dapat memanfaatkan beberapa telemetri? Beberapa telemetri tersebut antara lain : paket data, metric perangkat seperti halya SNMP, data aliran jaringan seperti NetFlow, JFlow dan lain sebagainya. Apa perbedaan antara network performance monitoring (NPM) dengan network monitoring terutama NetMonk? Jawabannya tidak ada karena keduanya sama. Penjelasan lebih lanjutnya adalah NMP dengan NetMonk ini hanya satu arah karena memonitor saja. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kesehatan dari sebuah jaringan. Kenapa hal tersebut dibutuhkan? Karena supaya infrastruktur jaringan agar bisa terus digunakan.
5 Fitur yang harus Ada dalam Network Performance Monitoring
Network Performance Monitoring (NPM) merupakan proses rutin untuk mengevaluasi, menganalisis, melaporkan dan melacak kinerja dari jaringan komputer anda. Hal ini memungkinkan administrator dan manajer untuk melacak kinerja dan kualitas keseluruhan layanan jaringan dari jaringan yang mendasarinya. Dari semua NPM yang ada, fitur-fitur yang diberikan tentu berbeda-beda. Meskipun begitu, ada beberapa fitur yang harus disediakan di setiap NPM, apapun tujuan utamanya. Fitur-fitur yang dimaksud di sini adalah dasar-dasar monitoring jaringan (network monitoring) yang baik, dan NPM harus beroperasi dengannya. Menurut Hein, terdapat 5 kapabilitas NPM yang paling penting. Berikut adalah uraiannya mengapa kapabilitas tersebut penting untuk tiap perangkat lunak monitoring jaringan.
1. Pemberitahuan dan Peringatan yang Real-Time
Permasalahan jaringan dapat terjadi kapan saja dan sebuah NPM yang baik akan memberitahu anda tentang permasalahan yang terjadi sehingga anda dapat segera memperbaikinya. Canggihnya lagi, NPM memiliki kemampuan untuk menyaring peringatan berdasarkan dampak potensial mereka terhadap jaringan. Hal ini berarti NPM mengurutkan dari masalah yang paling berat terlebih dahulu yang kemudian dapat segera ditangani terlebih dahulu.
2. Kesesuaian SNMP (SNMP Compatibility)
SNMP adalah kependekan dari simple network management protocol. SNMP menyediakan kerangka kerja (framework) umum untuk perangkat dan manajer monitoring jaringan untuk saling berkomunikasi. Perangkat jaringan yang kompatibel dengan SNMP yaitu seperti switches, perangkat IoT, dan komputer. Menurut Hein, SNMP memungkinkan alat monitoring (monitoring tool) dapat berkomunikasi dengan perangkat dalam bahasa bersama untuk merampingkan monitoring perangkat.
3. Peta Visual
Sebuah peta jaringan dapat membantu anda untuk membuat representasi visual dari jaringan anda. Beberapa NPM memiliki kemampuan pemetaan jaringan dan topografi sehingga anda dapat menggambarkan setiap perangkat yang terhubung. Sedangkan NPM yang terbaik, dapat memperbarui peta jaringan dengan real-time secara otomatis maupun terjadwal. Sehingga, anda tidak perlu lagi memperbarui secara manual peta jaringan setiap kali ada perangkat baru di jaringan
4. Skalabilitas
Sebuah taruhan yang bagus bahwa jaringan anda terus berkembang untuk mengakomodasi semakin banyak perangkat keras dan koneksi. Hal ini juga merupakan sebuah pertaruhan yang aman apabila NPM yang anda miliki terus memperbarui untuk mencerminkan kondisi jaringan anda saat ini karena NPM akan menangani skalabilitas dengan baik. Maka, jika perusahaan anda menjalankan banyak jaringan berarti anda harus memilih NPM yang dapat mendeteksi dan sepenuhnya memonitor setiap jaringan secara bersamaan.
5. Pelaporan Penggunaan Bandwidth
Salah satu statistic jaringan terpenting yang perlu dipantau perusahaan anda adalah penggunaan bandwidth. Karena jika sebuah jaringan terlalu dekat dengan kecepatan maksimum transfer data karena sebuah perangkat intensif sumber daya, maka anda harus segera disadarkan. NPM harus memberikan laporan tentang penggunaan bandwidth di seluruh jaringan secara teratur.
Cara Kerja Network Performance Monitoring
Ada berbagai macam protocol yang digunakan atau dimanfaatkan dalam network performance monitoring (NPM) seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Berikut ini adalah sedikit penjelasannya.
1. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Simple network management protokol merupakan protokol yang paling sering atau paling umum digunakan. Tak terkecuali dengan NetMonk, aplikasi monitoring jaringan dan network monitoring services. Biasanya digunakan untuk mengelola dan memonitor perangkat jaringan seperti switches, router, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan SNMP berarti alat manajemen jaringan dapat mengidentifikasi perangkat, melacak perubahan jaringan, memantau jaringan, hingga menentukan status perangkat jaringan secara real-time.
2. NetFlow
Apa yang dimaksud dengan NetFlow? NetFlow adalah protocol yang dikembangkan oleh Cisco System yang digunakan untuk mengumpulkan metadata pada jaringan IP dalam switch maupun router. NetFlow merupakan protocol yang kini sudah mulai dikembangkan untuk produk monitoring jaringan. Apa keuntungan menggunakan NetFlow? Keuntungannya adalah Anda dapat memanfaatkannya untuk memantau dan menganalisis data aliran yang berguna untuk memperoleh informasi berharga tentang pengguna jaringan, pola jaringan, hingga waktu penggunaannya.
Tentu hal tersebut sangat berbeda sekali dengan SNMP (Simple Network Monitoring Protocol). NetFlow dapat memahami pola lalu lintas serta memberikan pandangan menyeluruh untuk memonitor penggunaan bandwidth dan lalu lintas. Tidak hanya itu saja, mendukung validasi Qos dan digunakan untuk pemecahan masalah yang kerap terjadi di jaringan.
Network Performance Parameter
Berikut merupakan parameter dari network performance dan penjelasannya :
1. Bandwidth
Bandwidth adalah nilai perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau yang biasa disingkat bps yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Bandwidth sendiri akan dialokasikan ke komputer dalam jaringan, dan akan mempengaruhi kecepatan transfer data pada jaringan komputer tersebut. Sehingga, semakin besar bandwidth pada jaringan komputer maka semakin cepat pula kecepatan transfer data yang dapat dilakukan oleh client maupun server. Pada sebuah jaringan komputer, bandwidth terbagi menjadi 2 yaitu bandwidth digital dan bandwidth analog.
Berikut adalah rumus dari bandwidth:
bandwidth = Σbits / s
2. Throughput
Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps.
Jika misalnya bandwidth kita yang kita ketahui adalah 64 kbps, kemudian kita ingin melakukan download file di Internet berukuran 128 kb, seharusnya file tersebut sudah sampai ke komputer kita hanya dengan waktu 2 detik (128/64), namun yang terjadi
sebenarnya file tersebut tiba dalam waktu 8 detik. Jadi bandwidth yang sebenarnya atau yang disebut throughtput adalah 128kb/8 detik = 16 kbps.
3. Latency
Latency adalah waktu yg diperlukan untuk memindahkan data dari satu titik ke titik yg lain. Satuan yg digunakan adalah nanoseconds (populer clock cycles=CL, di dunia IT dan di dunia memory dikenal juga dengan CAS Latency) yaitu waktu yg dibutuhkan ketika membaca memori dengan output yg dihasilkan. Dalam kasus SDRAM/DDRAM CL2 tergolong latency rendah, CL2.5 menengah dan CL3 adalah latency tinggi. Jadi Latency adalah waktu yg dibutuhkan dari membaca memori sampai menyajikan output dalam ukuran nanoseconds atau CL (clock cyles).
4. Jitter
Jitter adalah variasi waktu dari sinyal periodik dalam elektronik dan telekomunikasi, sering kali dalam kaitannya dengan sumber referensi jam. Jitter dapat diamati dalam karakteristik seperti frekuensi berturut-turut pulses, amplitude sinyal, atau fasa dari sinyal periodik. Jitter adalah signifikan, dan biasanya tidak diinginkan, faktor dalam desain hampir semua sambungan komunikasi (misalnya, USB, PCI-e, SATA, OC-48). Dalam jam pemulihan aplikasi disebut waktu jitter.
5. BER (Bit Error Ratio)
BER (Bit Error Rate atau Bit error ratio) merupakan sejumlah bit digital bernilai tinggi pada jaringan transmisi yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau diproses selama beberapa periode yang telah ditetapkan.
Jumlah bit error (kesalahan bit) adalah jumlah bit yang diterima dari suatu aliran data melalui jalur komunikasi yang telah berubah karena gangguan derau (noise), interferensi, distorsi, atau kesalahan sinkronisasi bit.
Sebagai contoh, diasumsikan berikut ini urutan bit yang ditransmisikan:
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1,
dan pada alat penerima akan menterjemahkan urutan bit sebagai berikut:
0 0 1 0 1 0 1 0 0 1,
Maka BER pada kasus ini ada 3 kesalahan penafsiran bit (yang digaris bawah) kemudian sebagai nilai BER yang dihasilkan adalah nilai kesalahan ini dibagi dengan sejumlah bit yang kirim yaitu 10 bit, sehingga didapatkan 0.3 atau 30%.
Tolak Ukur Kinerja Jaringan
Beberapa parameter / tolak ukur mengenai kinerja jaringan adalah:
• Round Trip Time
• Latency
• Througput
• Packet Loss
• Retransmission
1. Round Trip Time (RTT)
RTT adalah waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal atau paket data yang kecil untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke sumber.
2. Latency
Latency adalah waktu yang dibutuhkan dari awal pengiriman data hingga sampai ke server. Latency belum tentu sama dengan ½ RTT, karena jalur yang dilalui paket ke server belum tentu sama dengan jalur paket dari server kembali pengirim.
Latency dapat juga diartikan sebagai waktu tempuh paket dari suatu node ke node yang lain.
3. Throughput
Throughput adalah besarnya data sebenarnya yang dikirimkan per satuan waktu, throughput adalah kecepatan realistis suatu jaringan, sedangakan bandwidth adalah kecepatan teoritisnya.
4. Packet Loss
Packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang atau rusak ketika pengiriman data. Packet Loss dihitung dengan membandingakan banyaknya data yang dikirim dengan data yang diterima.
5. Retransmisi
Retransmisi adalah pengiriman ulang packet data.
Network Monitoring Tools
1.Axence NetTools
NetTools merupakan salah satu network monitoring tools yang mengukur performa jaringan dan dengan cepat mendiagnosa persoalan jaringan. NetTools terdiri atas beberapa tool popular seperti trace, lookup, port scanner, network scanner, dan SNMP browser. Yang membuat NetTools menjadi unik adalah NetTools mempunyai user interface yang memudahkan untuk penggunanya.
2. Wireshark
Wireshark merupakan network packet analyzer. Wireshark akan menangkap paket-paket jaringan dan menampilkannya sedetail mungkin. Sebuah network packet analyzer dapat dikatakan seperti alat pengukur yang digunakan untuk memeriksa apa yang terjadi di dalam kabel jaringan.
3. Zabbix
Zabbix adalah sebuah network monitoring tools berdasarkan pada antarmuka WEB GUI yang mudah digunakan. Zabbix lebih berfokus pada network monitoring tool untuk memonitor server dan perangkat keras pada jaringan. Salah satu dari fitur andalannya adalah Zabbix dapat memprediksi tren dalam lalu lintas jaringan dan juga dapat memprediksi perilaku jaringan di masa yang akan datang berdasarkan rekaman data historis.
4.PRTG Network Monitor dari Paessler
PRTG merupakan sebuah aplikasi monitoring jaringan yang dikenal karena kemampuannya yang canggih dalam mengelola insfrastruktur IT. Semua perangkat, sistem, traffic, dan aplikasi dalam jaringan bisa dengan mudah ditampilkan dalam hierarki antarmuka yang sangat mudah digunakan.PRTG menggunakan teknologi seperti SNMP, WMI, SSH, Flows / Packet Sniffing, HTTP Request, REST API, ping, SQL. Hal ini dapat dikatakan, PRTG network monitoring application adalah pilihan ideal untuk perusahaan yang masih kurang pengalaman dalam network management.
Referensi :
https://aldinugroho999.wixsite.com/aldinugroho/single-post/2015/09/01/NETWORK-PERFORMANCE-PARAMETER
https://netmonk.id/network-performance-monitoring-npm/
https://netmonk.id/5-fitur-yang-harus-ada-dalam-network-performance-monitoring/
https://www.kompasiana.com/sitirahayu/551c1446a33311562bb65ae1/network-monitoring-tools
https://aldinugroho999.wixsite.com/aldinugroho/single-post/2015/09/01/NETWORK-PERFORMANCE-PARAMETER
https://netmonk.id/network-performance-monitoring-npm/
https://netmonk.id/5-fitur-yang-harus-ada-dalam-network-performance-monitoring/
https://www.kompasiana.com/sitirahayu/551c1446a33311562bb65ae1/network-monitoring-tools
Komentar
Posting Komentar