I. JUDUL
" SKENARIO JARINGAN KOMPUTER DENGAN ROUTER "
II. TUJUAN
1. Mampu mengenal dan memahami Skenario Jaringan dengan Router
2. Mampu memahami proses scenario Jaringan.
3. Mampu mengimplementasikan skenarui Jaringan.
III. ALAT
1. Komputer/Laptop
2. Packet Tracker Cisco
IV. TEORI DASAR
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah sebuah alat untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk dapat menuju tujuannya, proses tersebut dinamakan routing. Router memiliki fungsi utama untuk membagi atau mendistribusikan IP address, baik itu secara statis ataupun DHCP atau (Dynamic Host Configuration Procotol) kepada semua komputer yang terhubung ke router tersebut. Dengan adanya IP address yang unik yang dibagikan router tersebut kepada setiap komputer dapat memungkinan setiap komputer untuk saling terhubung serta melakukan komunikasi, baik itu pada LAN atau internet.
1. Bentuk Router dibagi menjadi 3, yaitu :
a) Router PC
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan (PC) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.
a) Router PC
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan (PC) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.
b) Router Aplikasi
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
c) Router Hardware
Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
2. Algoritma Dynamic Routing
Router Dinamis adalah Router yang me-rute-kan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Dynamic routing biasanya digunakan untuk mengantisipasi kelemahan static routing yang tidak dapat mencari jalur alternative jika jalur pengiriman putus sehingga pake data tidak dapat terkirim. Dynamic routing secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, yaitu Distance Vector dan link state routing protocol. antara lain : Routing Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP),Open Shortest Path First (OSPF).
Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk
menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima table
a. Distance Vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung secara langsung. Proses routing ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson.
Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk mengirim ke isi table routing-nya. Table routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan arak yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.
Router Dinamis adalah Router yang me-rute-kan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Dynamic routing biasanya digunakan untuk mengantisipasi kelemahan static routing yang tidak dapat mencari jalur alternative jika jalur pengiriman putus sehingga pake data tidak dapat terkirim. Dynamic routing secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, yaitu Distance Vector dan link state routing protocol. antara lain : Routing Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP),Open Shortest Path First (OSPF).
Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk
menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima table
a. Distance Vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung secara langsung. Proses routing ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson.
Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk mengirim ke isi table routing-nya. Table routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan arak yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.
b. Link State
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi. Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
1) Link-state advertisement (LSA) – paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router.
2) Topological database – kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3) SPF algorithm – hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.
4) Routing table – adalah daftar rute dan interface.
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi. Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
1) Link-state advertisement (LSA) – paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router.
2) Topological database – kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3) SPF algorithm – hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.
4) Routing table – adalah daftar rute dan interface.
Konsep dari algoritma link state sebagai berikut :
1) Setiap router mempunyai peta jaringan,
2) Router menentukan rute ke setiap tujuan di jaringan berdasarkan peta jaringan tersebut.
3) Peta jaringan disimpan router dalam bentuk database sebagai hasil dari pertukaran info link-state antara router-router bertetangga di jaringan tersebut.
4) Setiap record dalam database menunjukkan status sebuah jalur dijaringan (link- tate).
5) Menerapkan algoritma Dijkstra.
6) Topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua node router.
7) Dilakukan dengan cara mem-broadcast informasi link state.
8) Semua node memiliki informasi yang sama.
9) Menghitung cost terkecil dari satu node ke node lainnya.
10) Memberikan tabel rute untuk router tersebut setelah iterasi sebanyak n, diketahui link cost terkecil untuk n tujuan.
1) Setiap router mempunyai peta jaringan,
2) Router menentukan rute ke setiap tujuan di jaringan berdasarkan peta jaringan tersebut.
3) Peta jaringan disimpan router dalam bentuk database sebagai hasil dari pertukaran info link-state antara router-router bertetangga di jaringan tersebut.
4) Setiap record dalam database menunjukkan status sebuah jalur dijaringan (link- tate).
5) Menerapkan algoritma Dijkstra.
6) Topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua node router.
7) Dilakukan dengan cara mem-broadcast informasi link state.
8) Semua node memiliki informasi yang sama.
9) Menghitung cost terkecil dari satu node ke node lainnya.
10) Memberikan tabel rute untuk router tersebut setelah iterasi sebanyak n, diketahui link cost terkecil untuk n tujuan.
V. LANGKAH KERJA
1. Simulasi menggunakan protocol RIPv2
Tabel Routing Dari Gambar Desain Diatas,
Router A
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router B
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth0 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth1 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 * Eth2 Direct Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router C
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
LANGKAH KERJA (Simple Configuration) :
a. Konfigurasi Router A
1. Doubel click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address A eth0 (example pada fa0/0) ke switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address A eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.1.0
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router# show ip route
b. Konfigurasi Router B
1. Doubel click router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router B eth0 (example pada fa0/0) ke Router A
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router B eth1 (example pada fa0/1) ke Router C
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Setting IP Address Router B eth2 (example pada eth0/1) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet 0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
5. Tambahkan informasi pada table routing pada Router B
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.4.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
6. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
c. Konfigurasi Router C
1. Doubel click router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router C eth0 (example pada fa0/0) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router C eth1 (example pada fa0/1) ke Switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.5.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router C
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.5.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router C
Router# show ip route
d. Cek hasil pada komputer client
Jika dari kesemua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi maka konfigurasi dynamic routing dengan RIPv2 sudah berhasil. Selain kita cek dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address terget”.
2. Simulasi menggunakan protocol OSPF
Tabel Routing Dari Gambar Desain Diatas,
Router A
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth1 Indirect Connection
Router B
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
Langkah Kerja :
a. Konfigurasi Router A
1. Double click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router A eth0 (example pada fa0/0) ke Switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router A eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router# show ip route
a. Konfigurasi Router B
1. Double click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router B eth0 (example pada fa0/0) ke Router A
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router B eth1 (example pada fa0/1) ke Router C
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Setting IP Address Router B eth2 (example pada Eth0/1) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
5. Tambahkan informasi pada table routing Router B
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
6. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
a. Konfigurasi Router C
1. Double click router C kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure enable
2. Setting IP Address Router C eth0 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router C eth1 (example pada fa0/0) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.5.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router C
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
b. Cek hasil pada komputer client
Jika dari kesemua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi maka konfigurasi dynamic routing dengan OSPF sudah berhasil. Selain kita cek dengan menggunakan ping juga menggunakan “ip address target”
Router A
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth1 Indirect Connection
Router B
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
Langkah Kerja :
a. Konfigurasi Router A
1. Double click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router A eth0 (example pada fa0/0) ke Switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router A eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router# show ip route
a. Konfigurasi Router B
1. Double click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router B eth0 (example pada fa0/0) ke Router A
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router B eth1 (example pada fa0/1) ke Router C
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Setting IP Address Router B eth2 (example pada Eth0/1) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
5. Tambahkan informasi pada table routing Router B
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
6. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
a. Konfigurasi Router C
1. Double click router C kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure enable
2. Setting IP Address Router C eth0 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router C eth1 (example pada fa0/0) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.5.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
4. Tambahkan informasi pada table routing pada Router C
Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
5. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
b. Cek hasil pada komputer client
Jika dari kesemua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi maka konfigurasi dynamic routing dengan OSPF sudah berhasil. Selain kita cek dengan menggunakan ping juga menggunakan “ip address target”
Keterangan commad diatas :
1. Router OSPF 1
Angka 1 adalah Process-id merupakan nomor antara 1 – 65535 yang ditentukan oleh system administrator. Process-id digunakan untuk menentukan nomor dari OSPF yang digunakan. Biasanya dalam suatu topologi jaringan digunakan process-id yang sama agar memudahkan dalam konfigurasi.
2. Network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Angka 0.0.0.255 adalah wildcard mask. Wildcard mask merupakan kebalikan dari subnet mask. Jika subnet mask adalah 255.255.255.0, maka wildcard mask nya adalah 0.0.0.255. angka binary 0 pada subnet mask diubah menjadi angka binary 1 pada wildcard mask.
Area 0 adalah Area-id pada OSPF merupakan nilai antara 0-4294967295 yang ditentukan oleh system administrator. Area-id menjadi identitas untuk setiap router dengan area-id yang sama untuk berbagi tentang informasi link-state. Router dengan area-id yang sama pasti memiliki informasi link-state yang sama di database link-state nya. Area-id dapat di setting menjadi single area (Area 0 saja) atau multi area (terdiri dari banyak area). Area 0 digunakan sebagai backbone area atau area yang menjadi core network. Sedangkan area lain menjadi support area, biasanya area dengan jaringan kecil.
3. Simulasi menggunakan protocol EIGRP
Tabel Routing Dari Gambar Desaign di atas
Router A
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router B
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth0 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth1 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 * Eth2 Direct Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router C
Nomor Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
LANGKAH KERJA :
b. Konfigurasi Router A
7. Doubel click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
8. Setting IP Address A eth0 (example pada fa0/0) ke switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
9. Setting IP Address A eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
10. Tambahkan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.1.0
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
11. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router# show ip route
c. Konfigurasi Router B
6. Doubel click router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
7. Setting IP Address Router B eth0 (example pada fa0/0) ke Router A
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
8. Setting IP Address Router B eth1 (example pada fa0/1) ke Router C
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
9. Setting IP Address Router B eth2 (example pada eth0/1) ke Switch
Router(config)# interface Ethernet 0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
10. Tambahkan informasi pada table routing pada Router B
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.4.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
12. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
d. Konfigurasi Router C
6. Doubel click router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
7. Setting IP Address Router C eth0 (example pada fa0/0) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
8. Setting IP Address Router C eth1 (example pada fa0/1) ke Switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.5.254 255.255.255.0
Router(config-if)# exit
9. Tambahkan informasi pada table routing pada Router C
Router(config)# router rip
Router(config-router)# version 2
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.5.0
Router(config-router)# exit
Router(config)# exit
10. Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router C
Router# show ip route
e. Cek hasil pada komputer client
Jika dari kesemua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi maka konfigurasi dynamic routing dengan RIPv2 sudah berhasil. Selain kita cek dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address terget”.
F. Permasalahan dan Traoubleshooting
1. Permasalahan
a. Setelah melakukan konfigurasi PC tidak dapat terkoneksi satu sama lain
2. Troubleshooting
b. Periksa kembali konfigurasi yang telah di buat. Periksa satu per satu setingan pada ip address, gateway maupun konfigurasi routing pada protocol dan konfigurasi redistribusinya
VI. KESIMPULAN
- Routing adalah proses bagaimana router melewatkan paket ke jaringan yang dituju.
- Router sebagai komunikasi yang dipakai antar router-router.
- Algoritma Routing dapat diklasifikasikan 2 kategori,yaitu distance vector atau link-state.
Referensi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar